Sabtu, 28 Mei 2016

Belajar dari Lagu Taylor Swift: “Shake it Off”



Dengerin lagu itu gak cuma merupakan suatu hiburan semata kalau kamu lagi naik angkot atau lagi desak-desakan di Commuter Line. Dengerin lagu itu gak cuma merupakan suatu alasan untuk ngegalauin mantan, ngelauin orang yang PHP-in kamu atau ngegalauin gebetan yang gak pernah peka kalau kamu sudah ratusan kali kasih kode ke dia. Tapi dengerin lagu itu bisa jadi salah satu sarana belajar kamu, dengan catatan kamu benar-benar mendengarkan dan mengerti liriknya. Saya bukan seorang Swifties (fanbase Taylor Swift) tetapi saya sangat suka lagunya yang berjudul “Shake it Off”. Pertama kali mendengarkan Shake it Off, lagunya memang ear-catching dan beat-nya memberikan semangat bagi yang mendengarkannya, namun lama-kelamaan lagu ini menjadi membosankan bagi saya.

Suatu saat saya sedang memiliki leisure time dan karena saya sudah memiliki kebiasaan mendengarkan lagu saat leisure time maka saya melakukannya juga pada hari itu. Saya pun akhirnya mendengarkan lagu Shake it Off lagi dan tentunya bersama dengan liriknya. Awalnya saya hanya tahu sepenggal liriknya yaitu “players gonna play play play and haters gonna hate hate hate, I’m  just gonna shake shake shake” pada saat itu saya tidak mengerti maksud dari penggalan lirik ini karena saya gak pernah tahu lirik sebelumnya atau lirik selanjutnya. Setelah berkali-kali mendengarkan dan membaca liriknya, ternyata dibalik lagu ini ada artian atau hikmah yang bisa diambil.

Sebenarnya lagu Taylor Swift yang satu ini menceritakan tentang kehidupannya dan juga pandangan-pandangan dari orang lain yang memperhatikan lika-liku kehidupannya. Seperti yang kita tahu Taylor Swift merupakan penyanyi cantik dan berbakat asal Amerika yang memiliki mantan yang terbilang cukup banyak. Kurang lebih ada 19 orang yang pernah ada dalam kehidupan percintaannya. Sebuah angka yang terbilang banyak bukan? Dengan track record kisah percintaannya yang seperti ini tidak salah juga apabila banyak orang yang menganggap kalau Taylor Swift adalah seorang perempuan yang tidak pernah bisa mempertahankan hubungannya bahkan sah-sah saja apabila banyak orang yang mencapnya sebagai “playgirl”. Saya yakin bahwa Taylor Swift sendiri pastinya dapat merasakan apa yang difikirkan oleh orang lain tentang dirinya dan kisah percintaannya sehingga dalam lagu Shake it Off ada sepenggal lirik yang berbunyi “I go on too many dates, But I can’t make them stay, at least that’s what people say”.

 Yang menjadi keistimewaan dari lagu ini adalah, lagu tersebut dapat menggambarkan bagaimana Taylor Swift merespon pendapat-pendapat dan komentar-komentar miring tentang dirinya. Satu penggalan lirik yang menjadi alasan besar kenapa saya suka lagu ini adalah kelanjutan dari lirik yang sudah saya papar sebelumnya, yaitu “but I keep cruising, can’t stop won’t stop moving, it’s like I got this music, in my mind saying it’s gonna be alright. Cause the players gonna play (5x) and the haters gonna hate (5x) baby I’m just gonna shake (5x)”. Dari lirik ini,  kita bisa tahu kalau Taylor Swift enggak ambil pusing sama semua pemikiran-pemikiran orang lain alias mengacuhkan apa yang dipikirkan oleh orang lain. Apapun yang dikatakan orang lain kepada dirinya, ia akan terus berjalan, memproduksi banyak lagu-lagu yang enak didengar dan pada akhirnya semua pendapat dan komentar orang lain tidak akan berdampak buruk kepadanya, bahkan dia akan tetap terus berprestasi. Ditambah lagi, Taylor Swift berpendapat bahwa yang namanya “players” atau yang bisa saya artikan sebagai “para pemain” akan terus “bermain” dan yang namanya pembenci maka akan terus menjadi seorang yang membenci.


Lalu apa yang bisa kita pelajari dari lagu ini? Nah, pada intinya saya hanya ingin mengingatkan bahwa kita tidak bisa hidup sendiri dan menurut salah satu tokoh sosiologi kontemporer yang bernama Jürgen Habermas: manusia memiliki sifat dasar yaitu berinteraksi atau melakukan suatu tindakan yang komunikatif. Jadi, ketika ada seseorang atau kumpulan orang-orang mengkritik kamu, itu merupakan suatu hal yang wajar apabila kita mengacu pada sifat dasar manusia menurut Habermas. kritikkan pun dapat menjadi cerminan diri kamu untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. TETAPI, jangan sampai kritikan atau pendapat-pendapat orang lain dapat menjatuhkan atau bahkan dapat mengubah kepribadian kamu. Karena pada dasarnya apapun yang kamu lakukan pasti ada saja yang akan mengkritik kamu, if your attitude or your lifestyle still suitable with norms and rules, so why you should hear their critics? They don’t know about you, just close your ears and be yourself! Life is too short for listening all of their critics. Shake it Off!


EmoticonEmoticon