Senin, 30 Mei 2016

Y.O.L.O



Saya melihat tulisan ini pertama kali di akun Tumblr seseorang  yang pada saat itu kurang lebih saya masih duduk di kelas satu SMA. Setelah saya melihat tulisan ini untuk pertama kalinya di Tumblr seseorang, tiba-tiba  tulisan ini menjadi sangat happening, saya dapat menemukan tulisan ini dimana-mana baik itu di Pinterest, Weheartit, maupun di beberapa akun Twitter. Dan akhirnya dengan modal kekepoan dan juga kuota internet, saya mulai mencaritahu makna dari singkatan tesebut. Ternyata Y.O.L.O itu sendiri adalah kepanjangan dari “You Only Live Once” yang artinya kamu hidup hanya sekali saja. Awalnya sih pas baca kalimat dan singkatannya itu saya gak kepikiran apa-apa, malahan menurut saya gak ada arti yang mendalam dari kalimat tersebut, yang terlintas di kepala saya hanya satu “yaiyalah hidup cuma sekali, masa dua kali tigak kali empat kali. Itu orang pernah mati suri apa reinkarnasi idup berkali-kali?”.

Ketika mendengar atau melihat singkatan Y.O.L.O saya sering sekali teringat dengan salah satu teman saya yang berasal dari Mesir. Kami berdua bertemu di China saat melaksanakan program exchange student melalui AIESEC. Pada saat itu, kami baru saja selesai mengajar di sekolah kecil di daerah Shunde, China Selatan dan memutuskan untuk pergi mencari makan bersama-sama. Karena restorannya terbilang cukup jauh dan berada di seberang jalan maka kami harus menaiki jembatan penyebrangan terlebih dahulu. Luas jembatan penyebrangannya terbilang cukup luas dan untuk menaiki atau menuruni jembatan tersebut disediakan dua jalur yang bentuknya berbeda. Jalur yang pertama berbentuk tangga biasa dan jalur yang kedua berbentuk jalan yang lurus namun sedikit curam, biasanya dipakai untuk mereka yang menggunakan kursi roda. Saat kami hendak turun, kami melihat seorang anak laki-laki yang berdiri meluncur di jalan lurus tersebut dan kita melihat anak tersebut dengan terkejut, sedikit terkesima dan banyak takut kalau anak itu akan terjatuh. Tetapi, setelah saya melihat anak itu, saya malah tertarik untuk mencobanya. Saya bilang ke teman Mesir saya itu bahwa saya ingin mencoba menuruni tangga seperti anak laki-laki itu, kurang lebih percakapannya seperti ini “I want to try to going down the stair like his way, but if I fall down, you should catch me, okay?” dan teman saya menjawab “are you sure about that?” lalu saya jawab “yes, Y.O.L.O. You Only Live Once, right?” dan dia kembali menjawab “I thought Y.O.L.O is a sentence for them who want to do a stupid or weird things.

Teman saya memang ada benarnya. Saya menggunakan alasan You Only Live Once untuk melakukan hal aneh, dalam konteks ini yaitu menuruni anak tangga tetapi dengan cara meluncur diatas jalan yang lurus dan menukik. Pada akhirnya saya melakukannya juga tanpa terjatuh dan tentunya dijaga oleh Teman saya apabila tiba-tiba saya terjatuh. Setelah saya pulang lagi ke Indonesia, saya baru terpikir kata-kata teman saya. Apakah iya kalimat You Only Live Once ditujukan selalu kepada orang-orang yang ingin berbuat atau melakukan hal-hal aneh? Setelah memikirkannya, akhirnya saya mendapatkan jawabannya. Bagi saya Y.O.L.O dapat menjadi kalimat acuan bagi semua orang tergantung bagaimana ia menyikapi kalimat tersebut.

You Only Live Once. Ya benar. Saya, kamu, binatang, atau mereka yang hidup dan bernyawa hanya akan merasakan rasa bernyawa itu sekali saja dan tentu akan merasakan yang namanya kematian sekali saja. Jangan fikirkan tentang kehidupan setelah kematian karena saya tidak akan membahas hal itu di sini.  Yang mau saya bahas disini adalah, mumpung kamu masih memiliki kesempatan untuk benafas dan juga kesehatan lebih baik kamu coba lakukan hal-hal yang belum pernah kamu lakukan TETAPI harus masih sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma agama dan bernegara ya. Semisal, kamu belum pernah exchange ke luar negeri dan kamu benar-benar ingin merasakannya tetapi di lain sisi banyak hal yang kamu takutkan dan kamu pertimbangkan. Menurut saya kalau kamu tidak mencoba untuk membuang rasa takut dan tidak cepat-cepat menyelesaikan rasa kebimbangan kamu, maka pada akhirnya kamu tidak akan pernah berangkat dan kamu tidak akan pernah tahu apa rasanya exchange dan tidak pernah merasakan manfaat dari exchange.

You Only Live Once. Bagi saya, kalimat tersebut pun dapat mengacu kamu untuk menjadi orang yang berani untuk keluar dari zona nyaman. Ketika kamu terus berada di zona nyaman dan menolak untuk keluar, maka kamu tidak akan berkembang. Kamu hanya hidup sekali, kalau kamu tidak mencoba untuk keluar dari zona nyamanmu, maka kamu tidak akan tahu ada apa di luar zona nyamanmu dan tentu kamu tidak akan mendapatkan apa yang bisa kamu dapatkan dari luar.


Jadi intinya, jangan anggap kalimat “You Only Live Once” merupakan kalimat yang dikhususkan bagi mereka yang ingin melakukan suatu hal yang bodoh dan aneh. Y.O.L.O dapat memotivasi kamu untuk menjadi orang yang pemberani dalam mencoba hal baru dan dapat keluar dari zona nyaman. Maka dari itu, ketika kamu sudah tahu bahwa hidup hanya sekali, jangan sia-siakan. Manfaatkan kehidupanmu untuk sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi dirimu dan juga diri orang lain. Ketika kamu tidak mau mencoba sesuatu hal yang baru dan terus ingin berdiam di zona nyaman, inget ini: “You Only Live Once, if you don’t try it. You’ll never know. You’ll never learn. You’ll never develop yourself.” 

2 komentar

Terima Kasih penjelasannya, bagus dan menyeluruh....


EmoticonEmoticon