Selasa, 09 Agustus 2016

Dibalik Astameva


Sebelum artikel ini, sebenarnya saya sudah membahas tentang asal-usul dan alasan mengapa blog ini diberi nama Carita Astameva. Untuk kamu yang belum pernah membaca artikel tersebut, saya akan mengulasnya sedikit pada artikel ini. jadi, kata “Astameva” dalam blog ini merupakan suatu kata yang saya ambil dari judul lagu yang serupa yaitu Astam Eva. Lagu tersebut dinyanyikan oleh salah satu grup band indie yang bernama Life Cicla. Artikel ini tidak akan menceritakan kembali tentang pemilihan nama blog, tetapi saya akan membahas lebih lanjut tentang lagu Astam Eva yang menurut saya penuh dengan makna positif. *mari tebar positive vibes*

Life Cicla merupakan grup band indie asal Cibinong, Bogor. Nama Life Cicla ini sendiri pun di ambil dari konsep musik mereka yang berisi tentang bagaimana menjalani dan memandang kehidupan (source: https://m.facebook.com/LIFE-CICLA). Pertama kali saya mendengar grup band ini dari salah satu acara televisi swasta yang  selalu membuat satu sesi untuk mengenalkan masyarakat kepada band-band indie yang ada di Indonesia.  Sebenarnya, saya tidak mendengarkan performance mereka saat acara berlangsung, namun entah kenapa saya tertarik untuk mencari tahu tentang lagu-lagu mereka. Lalu ketika saya search di soundcloud, saya menemukan satu judul lagu yang asing sekali untuk dibaca, judul tersebut yaitu Astam Eva. Saya merupakan orang yang sangat pemilih dalam urusan lagu-lagu indie, tidak semua lagu indie bisa “saklek” di telinga saya, tetapi entah kenapa lagu Astam Eva ini bisa langsung “klik” di telinga dan tentunya selera saya. Untuk membaca lebih lanjut artikel ini, ada baiknya kamu mendengarkan lagunya terlebih dahulu di akun soundcloud Life Cicla https://soundcloud.com/lifecicla/astameva.

Astam Eva merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti yaitu istimewa, kalau kamu mendengarkan dan membaca dengan seksama lirik lagu ini maka kamu akan paham. Lagu ini memiliki makna yang positif, semua lirik pun memiliki makna yang baik namun ada beberapa bait lirik yang menurut saya sangat baik, bagus, wise dan cocok untuk dijadikan life quotation bagi semua orang. Liriknya adalah “percayalah Dia ciptakan manusia istimewa tiada yang sempurna, bersyukurlah kelebihan dan kekurangan adalah sebuah anugerah”. Lirik ini menurut saya sudah menggambarkan seluruh isi dari lagu Astam Eva. Tak hanya itu, pada lagu Astam Eva ini pun memasukkan unsur-unsur puitis dalam liriknya, misalnya lirik ini: “mata yang telah terbuka melihat dunia tanpa suara, telinga mendengar alunan nada tanpa rupa”. Dari lirik tersebut menggambarkan meskipun mata dan telinga pun memiliki kelebihan dan tentu kekurangannya masing-masing.

Dari kedua lirik yang sudah saya beritahu, maka dapat disimpulkan bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan berbeda-beda satu dengan yang lainnya. setiap manusia pastinya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tidak seharusnya kamu minder dikarenakan oleh kekuranganmu dan tidak seharusnya juga kamu menyombongkan diri dikarenakan kelebihanmu karena semua manusia diciptakan tidak ada yang sempurna. Mungkin beberapa dari kamu melihat banyak teman kamu yang expert dalam suatu hal seperti public speaking, design grafis, menyanyi, akuntansi, bahkan expert dalam menghafal atau mengerti suatu teori yang dimana kamu membutuhkan 5 kali membaca ulang buku-buku tersebut untuk mengerti satu teori saja. Tetapi tahukah kamu? Kamu pastinya memiliki kelebihan yang berbeda dengan teman-temanmu. Jadi, janganlah kamu minder atau malah menutup diri. Galilah potensi yang ada di dalam diri kamu. Beberapa dari kamu pun mungkin melihat banyak teman-teman kamu yang kurang dari berbagai macam bidang, tapi bukan berarti kamu harus menyombongkan diri, ada baiknya kamu membantu teman-temanmu dengan kelebihan yang kamu punya. Even mata dan telinga pun saling melengkapi agar manusia dapat merasakan suatu momen.


Lagu ini tidak hanya memberikan makna pada kehidupan sosial dalam bidang mikro saja, namun juga memberikan makna terhadap kehidupan sosial dalam bidang makro. Lagu ini memberitahu kepada kita bahwa perbedaan bukanlah suatu musuh atau suatu hal yang tidak baik maka muncullah pemikiran bahwa perbedaan itu harus dilenyapkan atau disamaratakan, sekali lagi tidak. Justru, lagu ini mengajak kita agar kita dapat memiliki rasa toleransi bahkan mengajak kita untuk saling menyayangi walaupun adanya perbedaan, apapun itu perbedaannya entah itu jenis kelamin, suku, ras, agama ataupun golongan. Perbedaan itu bukanlah suatu hal yang memisahkan, tetapi perbedaanlah yang mempererat kita menjadi suatu bangsa Indonesia. Bayangkan saja, bagaimana puzzle bisa bersatu apabila semua pieces puzzle memiliki sisi yang sama. Sekali lagi, dibalik kekurangan kita pasti ada kelebihan yang berbeda dari yang lainnya. Dibalik kelebihan pun pasti akan ada orang yang lebih lagi maka tak seharusnya kita menyombongkan diri. Perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dihilangkan, namun perbedaanlah yang dapat mempererat kita.
Read More

Selasa, 02 Agustus 2016

Sayangi Bumi


Finally, setelah cuti sebulan dalam tulis-menulis blog, akhirnya Carita Astameva kembali update. Seperti biasa Carita Astameva akan meng-update dua artikel setiap minggunya. Tetapi kemungkinan akan ada perubahan hari dalam meng-update atau mem-publish artikel dikarenakan jadwal kuliah yang baru. Sebelumnya juga, kedua author Carita Astameva ingin mengucapkan minal aidzin wal faidzin, mohon maaf apabila ada beberapa kata-kata bahkan kalimat-kalimat dari artikel Carita Astameva yang pernah menyinggung teman-teman sekalian.

Beberapa minggu yang lalu setelah lebaran, saya pergi ke rumah nenek dan kakek saya di daerah Kabupaten Sukabumi, persisnya yaitu di Palabuhan Ratu. Jika kamu mendengar kata Palabuhan Ratu pasti yang terlintas di kepala kamu tidak lebih dan tidak kurang adalah pantai selatannya yang penuh akan misteri dari Nyai Roro Kidul. Pada artikel ini saya tidak akan membicarakan tentang kemistisan dari Nyai Roro Kidul atau pun mitos tentang memakai baju warna hijau saat pergi ke pantai  Palabuhan Ratu, tetapi saya akan membicarakan tentang pantai Palabuhan Ratu itu sendiri.

Pantai Palabuhan Ratu selain terkenal akan kemistisannya, terkenal juga akan ombaknya yang besar dan asik untuk dijelajahi bagi para peselancar handal. Seperti artis sekaligus perselancar terkenal Fathir pun sering sekali mendatangi pantai ini untuk menjelajahi ombaknya. Tak hanya bagi para peselancar handal saja, masyarakat setempat bahkan masyarakat dari luar kota Palabuhan Ratu pun suka sekali pergi ke pantai ini meskipun hanya untuk berekreasi. Akan tetapi banyaknya pendatang malah membawa dampak negatif salah satunya adalah sampah. Jika kamu sering browsing atau pengguna internet aktif pasti kamu pernah melihat sebuah meme yang sifatnya sarkas. Dari meme tersebut diceritakan bahwa footprints atau jejak-jejak  dari  manusia adalah sampah. Meme ini tidak hanya bersifat sarkas namun juga menjelaskan sebuah fakta bahwa banyak manusia yang tidak peduli dengan alam sekitarnya sehingga dengan kedatangan manusia pada suatu tempat akan ditandai dengan adanya sampah.

Apabila saya melihat kondisi pantai Palabuhan Ratu setiap tahunnya pasti sampah di pantai tidak pernah terkelola dengan baik, ada saja sampah yang berserakan di mana-mana. Sampah-sampah tersebut dapat  berupa plastik makanan dan minuman kemasan, stereoform dari makanan atau mie instan, batok dan serabut kelapa dan sebagainya. Bahkan lucunya, ketika saya sedang berenang bersama adik sepupu saya yang baru berusia 10 tahun, tiba-tiba adik saya teriak memanggil dan seketika itu ia memberitahu saya “kak Beby aya cangcut tah di dinga, ih geleuh” (kak beby ada celana dalam tuh disitu, ih jijik). Jelas-jelas saya kaget, masa iya ada celana dalam mengapung di laut? Lebih tepatnya sih saya hanya memikirkan betapa malangnya si pemilik celana dalam yang hanyut ini, entah bagaimana ia akan mengganti pakaian dalamnya setelah berenang di laut. Ketika saya lihat memang benda tersebut berwarna krem, bentuknya kecil dan seperti terbuat dari bahan namun saya tidak tahu itu bahan apa. Sepintas memang seperti celana dalam tetapi nyatanya itu adalah karung yang sudah terobek-robek dan tidak berbentuk. Kemungkinan karung tersebut dibuang oleh nelayan dan tercabik-cabik oleh ombak dan batu karang yang akhirnya terbawa sampai ke bibir pantai.

Seharusnya warga setempat terutama bagi mereka yang berjualan mulai sadar akan kondisi pantai yang semakin kotor. Apabila pantai menjadi lebih kotor maka dampaknya pun akan menimpa mereka juga, tidak akan ada lagi orang yang mau mengunjungi pantai Palabuhan Ratu dan tentunya dagangan mereka menjadi tidak laku. Kotornya laut pun akan memberikan dampak negatif untuk para nelayan setempat, ikan tidak akan mau tinggal di habitat yang kotor dan hal tersebut akan mengurangi hasil penangkapan dari para nelayan. Ada baiknya, para pedagang, nelayan dan pemerintah setempat mulai menyediakan tempat sampah setiap beberapa meter di pantai. Tak perlu lah tempat yang bagus dan mahal cukuplah dengan tong-tong bekas minyak atau stereoform bekas tempat ikan-ikan yang dijual di pelelangan ikan dekat pantai. Pengunjung pantai pun harus mau bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menjaga kebersihan, janganlah membuang sampah makanan atau sampah dalam bentuk apapun di pantai. Pantai yang bersih pun akan memberikan kenyamanan yang lebih bagi para pengunjungnya. Bayangkan saja ketika berenang di laut tiba-tiba ada suatu benda yang bergerak terbawa ombak menggelitiki kaki-kaki kita, pastinya tidak akan nyaman kan?


Tujuan dari artikel ini tidak hanya untuk mengajak kamu menjaga kebersihan pantai Palabuhan Ratu atau menjaga kebersihan pantai saja, tetapi tujuan dari artikel ini untuk mengingatkan bahwa apabila bumi dan alam tidak kita jaga dan tidak kita sayangi maka siapa lagi yang akan menjaga dan menyayangi bumi ini? bumi beserta alamnya adalah sahabat bagi para manusia, apabila bumi beserta alamnya tidak dijaga maka suatu saat bumi akan “murka” dan tentunya akan “menghukum” manusia. Tangkapan ikan yang semakin menyusut dikarenakan laut yang kotor merupakan salah satu dari “kemurkaan” alam dan “hukuman” sekaligus pengingat bagi manusia untuk terus menjaga alam. Maka dari itu, mulai dari sekarang dan mulai dari kesadaran diri sendiri dahulu mari kita jaga dan sayangi bumi beserta alamnya.
Read More